Selasa, 08 Maret 2011

Semiotik = Ilmu Tentang Tanda


Dalam perkuliahan Kapita Selekta yang didampingi oleh Pak Kurnia Setiawan, saya diajarkan tentang semiotik. Semiotik berasal dari kata yunani yaitu seme yang artinya semeiotikos penafsir tanda yang berarti ‘tanda’ ‘sign’ dalam bahasa inggris adalah ilmu yang mempelajari system tanda seperti bahasa, kode, sinyal dan sebagainya. Perintis awal semiotika adalah plato yang memeriksa asal muasal bahasa.

Sebelum kata semiotic adalah semiology yang awalnya di Swiss. Diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure ( 1857 – 1913 ) berasal dari swiss yang mengajar sansekerta dan linguistic sejarah. Pendekatan sausurre tentang bahasa berbeda dari pendekatan fiolog abad 19, dia mengkaji iluistik secara sinkronik bukan diakronik. Catatan diterbitkan dalam buku oleh muridnya “Cours de Liguistique Generale”. Saussure mendefinisikan tandan liguistik sebagai entitas dua sisi (dyad). Sisi pertama disebut penanda (signifier); sisi kedua adalah petanda (signified).

Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah idea tau petanda (signified). Penanda adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna. Penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau didengar.
Tanda liguistik (antara petanda dan penanda) bersifat arbitrer. Konsep tentang anjing tidak harus dibangkitkan oleh penanda dalam bentuk bunyi A/nj/k/l/m. Charles sanders peirce (1839-1914) seorang filsuf berkebangsaan amerika mengembangkan filsafat pragmatism melalui kajian semiotic. Dia mengembangkan teori tandan yang dibentuk oleh tiga sisi : representamen ( tanda),objek ( sesuatu yang dirujuk oleh tanda),interpretent ( efek yang ditimbulkan / hasil).

Level tanda
Tanda yang dikaitkan dengan ground / representamen dibagi menjadi :
Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda (mis : hijau)
Sinsign adalah eksistensi actual benda atau peristiwa / realitas fisik yang nyata. (mis. Rambu lalu lintas)
Legisign adalah norma / hukum yang dikandung oleh tanda

Dalam perkuliahan ini saya mendapatkan pelajaran tentang mengartikan sesuatu tanda seperti kode, sinyal, dan sebagainya. Sehingga dalam kehidupan sehari – hari saya banyak menemui kode – kode yang sudah menjadi tradisi di lingkungan sekitar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar